Selasa, 03 Januari 2012

Hanya Menghafal Satu Ayat Per Hari, Akhirnya Tamat


Dia adalah seorang insinyur dalam bidang computer. Ia memulai perjalanannya bersama al-Quran saat berumur 39 tahun. Ketika itu ia datang ke salah satu halaqah[1] orang-orang tua yang ada di sebuah masjid.
Saat ia sudah berada di dalam halaqah tersebut ia mengajukan permohonan kepada Syaikhnya agar diizinkan untuk menghafal satu ayat setiap harinya.
Seluruh orang yang hadir di halaqah sangat terkejut mendengar permohonan tersebut, seraya berkata kepadanya, “ Umurmu akan habis sebelum kamu menyelesaikan hafalanmua”. Tapi ia tetap bersikeras dengan permohonan tersebut dan Syaikhnya pun menyetujuinya.
Setiap hari ia mendatangi Syaikhnya dan membacakan ayat dari mushaf. Lalu Syaikh mengoreksi bacaannya. Pada hari berikutnya ia datang untuk memperdengarkan hafalannya.
Ia menceritakan tentang dirinya,” Sungguh saya menikmati cara belajar yang baik ini, meskipun sebenarnya saya mampu menghafal lebih dari itu. Tapi saya membiasakan diri untuk melakukan hal ini”.
Ia adalah seorang rajin yang selalu hadir dan tidak pernah terlambat, hari demi hari,bulan demi bulan. Waktupun berlalu hingga ketika ia sudah sampai pada surah-surah terakhir dari al-Quran ia pun menambah jumlah ayat yang dihafal setiap hari karena ayat-ayatnya pendek dan mudah dihafal. Akhirnya, ia dapat menyempurnakan hafalannya dan mendapatkan ijazah qira’at Hafs dari Ashim yang sanadnya bersambung sampai kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.
Anehnya, teman-temannya yang dahulu belajar al-Qur’an bersamanya yang mereka lebih dahulu menghafal, sampai saat ini belum menamatkan hafalan, karena mereka tidak rajin hadir. Itulah keutamaan yang diberikan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki. Dia-lah pemilik keutamaan yang agung.



[1] . Halaqah adalah kumpulan atau kelompok orang yang belajar agama dari seorang syeikh atau ustadz.