Hari kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan dunia dan dimulainya
pengadilan akhirat sampai ahlul jannah masuk ke jannah (surga) dan ahlujahannam
masuk ke jahannam (neraka).
Menjelang hari kiamat, Allah pun mengirim angin dingin dari arah
syam (Suria) mencabut nyawa seluruh manusia yang masih ada padanya sekecil
apapun kebaikan atau iman. Hingga tidak tersisa dimuka bumi kecuali orang –
orang jahat penyembah – penyembah berhala. Merekalah yang tertimpa bencana
porak porandanya susunan alam ini.
Kemudian ditiuplah sangkakala untuk pertama kali, ketika matahari
telah terbit dari barat. Terjadilah gempa yang besar, hancurlah gunung – gunung
dan langit pun terpecah. Macam – macam bencana pun terjadi di muka bumi. Setiap
orang yang mendengar suara sangkakala tersungkur mati. Sebelum mati manusia
dalam keadaan susah yang dahsyat sekali. Wanita hamil semua keguguran, yang
menyusui anak, melempar bayinya, seluruh manusia seakan – akan dalam keadaan
mabuk. Kemudian semuanya pun binasa. Setelah berlalu beberapa lama, Allah pun
menurunkan hujan dan tumbuhlah tubuh – tubuh manusia bagai tumbuhnya pepohonan.
Setelah beberapa lama pula, ditiuplah sangkakala untuk kedua kalinya dan kembalilah
semua ruh kejasadnya masing – masing. (HR.Muslim).
Kemudian dimulailah perjalanan menuju jannah atau jahannam, dalam
kurun waktu lima puluh ribu tahun dengan penuh kepahitan bagi orang – orang
kafir dan hanya dirasakan seperti waktu dari asar sampai magrib oleh orang –
orang yang beriman.
Di padang mahsyar ini, setiap orang berbeda keadaannya menurut
keadaannya didunia. Orang – orang kafir dikumpulkan buta, bisu dan tuli serta
berjalan dengan mukanya (mukanyalah yang menyentuh tanah bukan kakinya).
Matahari menjadi dekat sekali dari kepala. Setiap orang tergenang keringatnya
menurut amalnya masing – masing. Ada yang sampai mata kaki, ada yang sampai
lutut dan ada pula yang sampai mulutnya. Mereka yang tidak membayar zakat akan
disiksa sampai pengadilan yang suci ini berakhir. Semua penyembah selain Allah
mengikuti tuhan – tuhan palsu mereka terjun ke neraka jahannam. Para penipu dan
pembohong dipermalukan didepan semua makhluk, diwaktu orang – orang mulia
dimuliakan didepan semua makhluk. Semua hampir terbakar oleh terik matahari
yang terlalu dekat kekepala kecuali mereka yang dinaungi Allah Ta’ala.
Tiada naungan selain naungan Allah Ta’ala. Diantara yang dinaungi Allah
adalah: penguasa adil, pemuda yang taat kepada Allah dan pemuda yang menolak rayuan
wanita haram karena takut kepada Allah.
Orang – orang beriman akan diberi minum dari danau Rasulullah yang
airnya lebih putih dari susu dan wanginya lebih harum dari kesturi: Banyak
gelasnya sebanyak bintang dilangit. Siapa yang meminumnya, tidak akan haus
selamanya.
Setelah seluruh orang kafir masuk neraka, maka orang – orang yang
beriman dengan diikuti orang – orang munafik (kafir yang mengaku muslim),
bergerak melintasi siroth (jembatan) diatas jahannam yang lebih halus dari
rambut dan lebih tajam dari pedang. Kecepatan bergerak dan keselamatan
tergantung pada iman dan amal masing – masing. Ada yang merangkak, ada yang
berlari, ada yang secepat kuda lari, ada yang secepat angin dan sebagainya. Ada
yang sampai ke seberang dengan selamat, ada yang sampai dengan luka – luka
ringan dan berat dan ada pula yang tergelincir jatuh ke jahannam.
Untuk mengetahui dahsyatnya kejadian dan keadaan pada hari kiamat,
maka alangkah baiknya kita memperhatikan serta menghayati kandungan
hadits-hadits yang di sabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang
di bawah ini :
1.
Diriwayatkan
oleh Abul-Laits dari Aisyah r.a. berkata: "Saya tanya kepada
Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam, Apakah seorang kekasih itu ingat pada
kekasihnya pada hari kiamat?" Maka Rasullullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Adapun pada tiga tempat (masa) maka tidak akan
ingat, yaitu : ketika ditimbang amal sehingga diketahui apakah ringan atau
berat, ketika menerima lembaran catatan amal (suhuf) sehingga ia terima dari
kanan atau dari kiri dan ketika keluar ular yang besar dari neraka, lalu
mengepung mereka dan berkata "Aku diserahi tiga macam orang : Orang
mempersekutukan Allah Ta’ala, orang yang kejam, penentang, zalim dan orang yang
tidak percaya pada hari kiamat (hisab), maka diringkus semua orang-orang yang
tersebut itu lalu dilemparkan semuanya dalam neraka jahannam, dan diatas neraka
jahannam itu ada jambatan yang lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari
pedang, sedang dikanan kirinya bantolan dan duri-duri, sedang orang-orang yang
berjalan diatasnya ada yang bagaikan kilat, dan bagaikan angin kencang, maka
ada yang selamat, dan ada yang luka terkena bantolan duri, dan ada yang
terjerumus muka kedalam neraka."(HR. Bukhari).
2.
Abul-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasullullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Diantara dua kali tiupan sangkakala itu
jarak empat puluh (Tiupan untuk mematikan dan membangkitkan semula). Kemudian
Allah Ta’ala menurunkan hujan air bagaikan mani orang lelaki, maka timbullah
orang-orang mati bagaikan timbulnya tanaman (sayur-sayuran)."(HR.Muslim).
3.
Abul-Laits juga telah meriwayatkan dengan
sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Ketika Allah Ta’ala telah selesai menjadikan langit dan
bumi, Allah Ta’ala menjadikan sangkakala dan diserahkan kepada Malaikat
Israfil, maka ia meletakkannya dimulutnya melihat ke Arsy menantikan bilakah ia
diperintahkan." Saya bertanya: "Ya Rasullullah, apakah shur
(sangkakala) itu?" Jawab Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam:
"Bagaikan tanduk dari cahaya." Saya bertanya lagi: "Bagaimana
besarnya?" Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Sangat
besar bulatannya, demi Allah yang mengutuskanku sebagai Nabi shallallahu
'alaihi wasallam besar bulatannya itu seluas langit dengan bumi, dan akan
ditiup hingga tiga kali iaitu pertama Nafkhatul faza' (untuk menakutkan),
Nafkhatus sa'aq (untuk mematikan) dan Nafkhatul ba'ats (untuk menghidupkan
kembali atau membangkitkan)." (HR.Bukhari).
Dalam riwayat Ka'ab
hanya dua kali tiupan, yaitu mematikan dan membangkitkan. Firman Allah Ta’ala.
yang berbunyi: "Wa yauma yunfakhu fafazi'a man fissamawati waman fil
ardhi illa man sya Allah, yang artinya : Dan pada hari ditiup sangkakala maka
terkejut takut semua yang dilangit dan yang dibumi, kecuali yang dikehendaki
oleh Allah.(Qs. An-naml : 87)
Dan pada saat itu
tergoncangnya bumi, dan manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang
mengandung gugur kandungannya dan yang meneteki lupa terhadap bayinya, dan
anak-anak segera beruban dan setan-setan laknatullah berlarian. Maka
keadaan itu berlaku beberapa lama kemudian Allah Ta’ala menyuruh Israfil
meniup sangkakala kedua.
Firman Allah Ta’ala.
yang artinya : Dan ketika ditiup sangkakala maka matilah semua yang dilangit
dan bumi kecuali yang dikehendaki Allah, kemudian ditiup lagi, tiba-tiba mereka
bangun dan melihat. (Qs. Az-zumar : 68).
Mereka yang
dikecualikan itu ialah roh orang-orang yang mati syahid, Jibrail, Mika'il,
Israfil dan Hamalatul arsyi serta Malaikatmaut, sehingga ketika ditanya oleh
Allah Ta’ala: "Siapakah yang masih tinggal dari makhlukKu?"
Padahal Allah Ta’ala lebih mengetahui. Jawab Malaikatmaut: "Ya
Tuhan, Engkau yang hidup, yang tidak mati, tinggal malaikat Jibril, Mika'il,
Israfil, Hamalatul arsyi dan aku." Maka Allah Ta’ala menyuruh Malaikatmaut
mencabut roh mereka.
Dari Abu Hurairah r.a.
berkata: "Kemudian Allah Ta’ala berfirman: "Cabutlah nyawa
Jibril, Mika'il, Israfil dan juga Hamalatul arsyi." Kemudian Allah Ta’ala
bertanya: "Hai Malaikulmaut, siapakah yang masih tinggal dari
makhlukKu?" Jawab Malaikulmaut: "Engkau Dzat yang hidup yang
tidak akan mati, tinggal hambamu yang lemah, Malikulmaut." Firman
Allah Ta’ala.: " Hai Malaikulmaut, tidakkah kau mendengar firmanKu: "kullu nafsin dza'iqatul maut.
(Yang bererti) Tiap makhlukKu, Aku jadikan engkau untuk tugasmu itu, dan kini
matilah engkau." Maka matilah Malaikulmaut diperintah mencabut nyawanya
sendiri, maka ia sendiri, tiba-tiba ia menjerit, yang andaikata waktu itu
makhluk lain masih hidup niscaya mereka
semua akan mati kerana jeritan Malaikulmaut itu, lalu ia berkata:
"Andaikan saya mengetahui bahwa pencabutan roh itu seberat ini niscaya aku
akan lebih lunak ketika mencabut roh-roh orang mukmin." Kemudian matilah
Malaikulmaut dan tiada tinggal satupun dari makhluk Allah Ta’ala. Kemudian
Allah Ta’ala. berfirman kepada dunia yang rendah ini: "Dimanakah raja-raja
dan putera-putera raja, dimanakah raksasa-raksasa dan putera-putera raksasa
yang makan rezekiKu tetapi menyembah lainKu." Kemudian Allah Ta’ala
berfirman: "Limanil mulkil yaum? Lillahilwahidil qahhar." (Yang
bermaksud) Siapakah yang mempunyai hak milik pada hari ini?. Pertanyaan ini
tidak ada yang menjawab, maka Allah Ta’ala sendiri menjawab: "hanya bagi
Allah yang tunggal dan memaksa segala sesuatu."
Kemudian Allah Ta’ala
menyuruh langit menurunkan hujan bagaikan air mani lelaki selama empat puluh
hari, sehingga air telah mengenang diatas segala sesuatu setinggi hasta, maka
Allah Ta’ala. menumbuhkan makhluk bagaikan tumbuhnya sayur-sayuran
sehingga sempurna kerangka badannya sebagaimana semula dahulu, kemudian Allah Ta’ala.
menyuruh (berseru): "Hiduplah hai Israfil dan Hamalatularsyi."
Maka hiduplah mereka. Lalu Allah Ta’ala. menyuruh Israfil meletakkan
sangkakala dimulutnya, lalu Allah Ta’ala menyuruh Israfil meniupnya
untuk membangkitkan, maka keluarlah roh-roh bagaikan lebah telah memenuhi
angkasa antara langit dan bumi, lalu masuklah roh itu kedalam jasad didalam
hidung, maka bumi mengeluarkan mereka.
Nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Saya pertama orang yang keluar dari
bumi." Dalam lain hadis: "Sesungguhnya Allah Ta’ala jika telah
jika telah menghidupkan Malaikat Jibrail, Mika'il, Israfil, maka mereka pergi
kekubur Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam membawa buraq dan
perhiasan-perhiasan surga, maka terbuka bumi untuk Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan ketika melihat Jibril segera bertanya: "Ya Jibril,
bagaimana ummatku? (Apakah yang diperbuat oleh Allah Ta’ala terhadap ummatku?)
Jawab Jibril: "Terimalah kabar gembira, kerana kau pertama yang kuluar
dari bumi." Kemudian Allah Ta’ala. menyuruh Israfil meniup sangkakala,
tiba-tiba serentak mereka bangkit melihat keadaan.
3.
Abu
Hurairah r.a meriwayatkan: "Maka keluarlah mereka dari kubur mereka
dalam keadaan telanjang bulat, menuju kepada Tuhan mereka , kemudian berhenti
disuatu tempat selama 70 tahun, Allah Ta’ala membiarkan mereka, tidak melihat
atau memutuskan keadaan mereka, mereka menangis sehingga habis air mata, dan
mengeluarkan darah dan peluh sehingga banjir sampai kemulut, kemudian mereka
dipanggil ke Mahsyar, mereka bersegera dan berebut menuju panggilan itu, maka
apabila telah berkumpul semua makhluk, jin, manusia dan lain-lainnya, tiba-tiba
terdengar suara yang keras dari langit.(HR.Bukhari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar