Jumat, 23 Desember 2011

DAHSYATNYA HARI KIAMAT


  
Hari kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan dunia dan dimulainya pengadilan akhirat sampai ahlul jannah masuk ke jannah (surga) dan ahlujahannam masuk ke jahannam (neraka).
Menjelang hari kiamat, Allah pun mengirim angin dingin dari arah syam (Suria) mencabut nyawa seluruh manusia yang masih ada padanya sekecil apapun kebaikan atau iman. Hingga tidak tersisa dimuka bumi kecuali orang – orang jahat penyembah – penyembah berhala. Merekalah yang tertimpa bencana porak porandanya susunan alam ini.
Kemudian ditiuplah sangkakala untuk pertama kali, ketika matahari telah terbit dari barat. Terjadilah gempa yang besar, hancurlah gunung – gunung dan langit pun terpecah. Macam – macam bencana pun terjadi di muka bumi. Setiap orang yang mendengar suara sangkakala tersungkur mati. Sebelum mati manusia dalam keadaan susah yang dahsyat sekali. Wanita hamil semua keguguran, yang menyusui anak, melempar bayinya, seluruh manusia seakan – akan dalam keadaan mabuk. Kemudian semuanya pun binasa. Setelah berlalu beberapa lama, Allah pun menurunkan hujan dan tumbuhlah tubuh – tubuh manusia bagai tumbuhnya pepohonan. Setelah beberapa lama pula, ditiuplah sangkakala untuk kedua kalinya dan kembalilah semua ruh kejasadnya masing – masing. (HR.Muslim).
Kemudian dimulailah perjalanan menuju jannah atau jahannam, dalam kurun waktu lima puluh ribu tahun dengan penuh kepahitan bagi orang – orang kafir dan hanya dirasakan seperti waktu dari asar sampai magrib oleh orang – orang yang beriman.
Di padang mahsyar ini, setiap orang berbeda keadaannya menurut keadaannya didunia. Orang – orang kafir dikumpulkan buta, bisu dan tuli serta berjalan dengan mukanya (mukanyalah yang menyentuh tanah bukan kakinya). Matahari menjadi dekat sekali dari kepala. Setiap orang tergenang keringatnya menurut amalnya masing – masing. Ada yang sampai mata kaki, ada yang sampai lutut dan ada pula yang sampai mulutnya. Mereka yang tidak membayar zakat akan disiksa sampai pengadilan yang suci ini berakhir. Semua penyembah selain Allah mengikuti tuhan – tuhan palsu mereka terjun ke neraka jahannam. Para penipu dan pembohong dipermalukan didepan semua makhluk, diwaktu orang – orang mulia dimuliakan didepan semua makhluk. Semua hampir terbakar oleh terik matahari yang terlalu dekat kekepala kecuali mereka yang dinaungi Allah Ta’ala. Tiada naungan selain naungan Allah Ta’ala. Diantara yang dinaungi Allah adalah: penguasa adil, pemuda yang taat kepada Allah dan pemuda yang menolak rayuan wanita haram karena takut kepada Allah.
Orang – orang beriman akan diberi minum dari danau Rasulullah yang airnya lebih putih dari susu dan wanginya lebih harum dari kesturi: Banyak gelasnya sebanyak bintang dilangit. Siapa yang meminumnya, tidak akan haus selamanya.
Setelah seluruh orang kafir masuk neraka, maka orang – orang yang beriman dengan diikuti orang – orang munafik (kafir yang mengaku muslim), bergerak melintasi siroth (jembatan) diatas jahannam yang lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Kecepatan bergerak dan keselamatan tergantung pada iman dan amal masing – masing. Ada yang merangkak, ada yang berlari, ada yang secepat kuda lari, ada yang secepat angin dan sebagainya. Ada yang sampai ke seberang dengan selamat, ada yang sampai dengan luka – luka ringan dan berat dan ada pula yang tergelincir jatuh ke jahannam.
Untuk mengetahui dahsyatnya kejadian dan keadaan pada hari kiamat, maka alangkah baiknya kita memperhatikan serta menghayati kandungan hadits-hadits yang di sabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang di bawah ini :
1.         Diriwayatkan oleh Abul-Laits dari Aisyah r.a. berkata: "Saya tanya kepada Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam, Apakah seorang kekasih itu ingat pada kekasihnya pada hari kiamat?" Maka Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Adapun pada tiga tempat (masa) maka tidak akan ingat, yaitu : ketika ditimbang amal sehingga diketahui apakah ringan atau berat, ketika menerima lembaran catatan amal (suhuf) sehingga ia terima dari kanan atau dari kiri dan ketika keluar ular yang besar dari neraka, lalu mengepung mereka dan berkata "Aku diserahi tiga macam orang : Orang mempersekutukan Allah Ta’ala, orang yang kejam, penentang, zalim dan orang yang tidak percaya pada hari kiamat (hisab), maka diringkus semua orang-orang yang tersebut itu lalu dilemparkan semuanya dalam neraka jahannam, dan diatas neraka jahannam itu ada jambatan yang lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang, sedang dikanan kirinya bantolan dan duri-duri, sedang orang-orang yang berjalan diatasnya ada yang bagaikan kilat, dan bagaikan angin kencang, maka ada yang selamat, dan ada yang luka terkena bantolan duri, dan ada yang terjerumus muka kedalam neraka."(HR. Bukhari).
2.         Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Diantara dua kali tiupan sangkakala itu jarak empat puluh (Tiupan untuk mematikan dan membangkitkan semula). Kemudian Allah Ta’ala menurunkan hujan air bagaikan mani orang lelaki, maka timbullah orang-orang mati bagaikan timbulnya tanaman (sayur-sayuran)."(HR.Muslim).
3.          Abul-Laits juga telah meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika Allah Ta’ala telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah Ta’ala menjadikan sangkakala dan diserahkan kepada Malaikat Israfil, maka ia meletakkannya dimulutnya melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintahkan." Saya bertanya: "Ya Rasullullah, apakah shur (sangkakala) itu?" Jawab Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Bagaikan tanduk dari cahaya." Saya bertanya lagi: "Bagaimana besarnya?" Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutuskanku sebagai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam besar bulatannya itu seluas langit dengan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali iaitu pertama Nafkhatul faza' (untuk menakutkan), Nafkhatus sa'aq (untuk mematikan) dan Nafkhatul ba'ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan)." (HR.Bukhari).
                        Dalam riwayat Ka'ab hanya dua kali tiupan, yaitu mematikan dan membangkitkan. Firman Allah Ta’ala. yang berbunyi: "Wa yauma yunfakhu fafazi'a man fissamawati waman fil ardhi illa man sya Allah, yang artinya : Dan pada hari ditiup sangkakala maka terkejut takut semua yang dilangit dan yang dibumi, kecuali yang dikehendaki oleh Allah.(Qs. An-naml : 87)
                        Dan pada saat itu tergoncangnya bumi, dan manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya dan yang meneteki lupa terhadap bayinya, dan anak-anak segera beruban dan setan-setan laknatullah berlarian. Maka keadaan itu berlaku beberapa lama kemudian Allah Ta’ala menyuruh Israfil meniup sangkakala kedua.
                        Firman Allah Ta’ala. yang artinya : Dan ketika ditiup sangkakala maka matilah semua yang dilangit dan bumi kecuali yang dikehendaki Allah, kemudian ditiup lagi, tiba-tiba mereka bangun dan melihat.   (Qs. Az-zumar : 68).
                        Mereka yang dikecualikan itu ialah roh orang-orang yang mati syahid, Jibrail, Mika'il, Israfil dan Hamalatul arsyi serta Malaikatmaut, sehingga ketika ditanya oleh Allah Ta’ala: "Siapakah yang masih tinggal dari makhlukKu?" Padahal Allah Ta’ala lebih mengetahui. Jawab Malaikatmaut: "Ya Tuhan, Engkau yang hidup, yang tidak mati, tinggal malaikat Jibril, Mika'il, Israfil, Hamalatul arsyi dan aku." Maka Allah Ta’ala menyuruh Malaikatmaut mencabut roh mereka.
                        Dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Kemudian Allah Ta’ala berfirman: "Cabutlah nyawa Jibril, Mika'il, Israfil dan juga Hamalatul arsyi." Kemudian Allah Ta’ala bertanya: "Hai Malaikulmaut, siapakah yang masih tinggal dari makhlukKu?" Jawab Malaikulmaut: "Engkau Dzat yang hidup yang tidak akan mati, tinggal hambamu yang lemah, Malikulmaut." Firman Allah Ta’ala.: " Hai Malaikulmaut, tidakkah kau mendengar  firmanKu: "kullu nafsin dza'iqatul maut. (Yang bererti) Tiap makhlukKu, Aku jadikan engkau untuk tugasmu itu, dan kini matilah engkau." Maka matilah Malaikulmaut diperintah mencabut nyawanya sendiri, maka ia sendiri, tiba-tiba ia menjerit, yang andaikata waktu itu makhluk  lain masih hidup niscaya mereka semua akan mati kerana jeritan Malaikulmaut itu, lalu ia berkata: "Andaikan saya mengetahui bahwa pencabutan roh itu seberat ini niscaya aku akan lebih lunak ketika mencabut roh-roh orang mukmin." Kemudian matilah Malaikulmaut dan tiada tinggal satupun dari makhluk Allah Ta’ala. Kemudian Allah Ta’ala. berfirman kepada dunia yang rendah ini: "Dimanakah raja-raja dan putera-putera raja, dimanakah raksasa-raksasa dan putera-putera raksasa yang makan rezekiKu tetapi menyembah lainKu." Kemudian Allah Ta’ala berfirman: "Limanil mulkil yaum? Lillahilwahidil qahhar." (Yang bermaksud) Siapakah yang mempunyai hak milik pada hari ini?. Pertanyaan ini tidak ada yang menjawab, maka Allah Ta’ala sendiri menjawab: "hanya bagi Allah yang tunggal dan memaksa segala sesuatu."
                        Kemudian Allah Ta’ala menyuruh langit menurunkan hujan bagaikan air mani lelaki selama empat puluh hari, sehingga air telah mengenang diatas segala sesuatu setinggi hasta, maka Allah Ta’ala. menumbuhkan makhluk bagaikan tumbuhnya sayur-sayuran sehingga sempurna kerangka badannya sebagaimana semula dahulu, kemudian Allah Ta’ala. menyuruh (berseru): "Hiduplah hai Israfil dan Hamalatularsyi." Maka hiduplah mereka. Lalu Allah Ta’ala. menyuruh Israfil meletakkan sangkakala dimulutnya, lalu Allah Ta’ala menyuruh Israfil meniupnya untuk membangkitkan, maka keluarlah roh-roh bagaikan lebah telah memenuhi angkasa antara langit dan bumi, lalu masuklah roh itu kedalam jasad didalam hidung, maka bumi mengeluarkan mereka.
                        Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya pertama orang yang keluar dari bumi." Dalam lain hadis: "Sesungguhnya Allah Ta’ala jika telah jika telah menghidupkan Malaikat Jibrail, Mika'il, Israfil, maka mereka pergi kekubur Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam membawa buraq dan perhiasan-perhiasan surga, maka terbuka bumi untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ketika melihat Jibril segera bertanya: "Ya Jibril, bagaimana ummatku? (Apakah yang diperbuat oleh Allah Ta’ala terhadap ummatku?) Jawab Jibril: "Terimalah kabar gembira, kerana kau pertama yang kuluar dari bumi." Kemudian Allah Ta’ala. menyuruh Israfil meniup sangkakala, tiba-tiba serentak mereka bangkit melihat keadaan. 
3.                  Abu Hurairah r.a meriwayatkan: "Maka keluarlah mereka dari kubur mereka dalam keadaan telanjang bulat, menuju kepada Tuhan mereka , kemudian berhenti disuatu tempat selama 70 tahun, Allah Ta’ala membiarkan mereka, tidak melihat atau memutuskan keadaan mereka, mereka menangis sehingga habis air mata, dan mengeluarkan darah dan peluh sehingga banjir sampai kemulut, kemudian mereka dipanggil ke Mahsyar, mereka bersegera dan berebut menuju panggilan itu, maka apabila telah berkumpul semua makhluk, jin, manusia dan lain-lainnya, tiba-tiba terdengar suara yang keras dari langit.(HR.Bukhari).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar