حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ أَخْبَرَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يُقَالَ فِي الْأَرْضِ اللَّهُ
اللَّهُ
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan
kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan
kepada kami Tsabit dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi hingga di bumi tidak diucapkan lagi
'Allah, Allah'."[1]
حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ
أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ عَلَى أَحَدٍ يَقُولُ اللَّهُ اللَّهُ
Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan
kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Tsabit dari
Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Kiamat tidak akan terjadi pada seseorang yang (masih) mengucapkan,
'Allah, Allah'."[2]
Makna Global Hadits
Hadits di atas menunjukkan tentang
pengetahuan Rasulullah r tentang perkara-perkara ghaib yang bersumber dari wahyu Allah U. Ini merupakan salah satu penguat kenabian beliau. Hadits di atas
memperingatkan kita sekaligus memberikan gambaran pada waktu terjadinya kiamat,
dimana Islam pada saat itu akan semakin melemah seiring dekatnya waktu dengan
hari kiamat. Waktu demi waktu akan melenyapkan pengaruh Islam pada diri seseorang,
hingga Islam benar-benar tidak akan tersisa kecuali hanya nama.
Allah U akan mencabut nyawa semua orang Islam yang benar Islamnya sebelum
hari itu, dan tidak akan tersisa melainkan seburuk-buruknya orang Islam yang
hakikatnya bukan Islam. Mereka membawa nama Islam tapi kenyataannya jauh dari
apa yang mereka bawa. Mereka membaca Al-Qur’an tapi tidak melewati kerongkongan
mereka, mengaku iman tetapi tidak ada pengaruh keimanan itu sama sekali di
dalam hati mereka. Mereka tidak beriman pada yang haq, dan tidak mengatakan,
“Rabb kami adalah Allah” dengan jujur. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
Dan pada mereka itulah hari kiamat akan terjadi.
Fiqh Hadits
Hadits ini secara umum masih semakna
dengan hadits shohih lainnya yang berbunyi "لا تقوم الساعة إلا على شرار الناس"
yang artinya, “tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada seburuk-buruk
manusia”. Dalam riwayat muslim juga disebutkan hadits,
سَمِعْتُ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُكُمْ قَرْنِي ثُمَّ
الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ لَا أَدْرِي أَذَكَرَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدُ قَرْنَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَعْدَكُمْ قَوْمًا يَخُونُونَ
وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ وَيَنْذِرُونَ وَلَا يَفُونَ
وَيَظْهَرُ فِيهِمْ السِّمَنُ
“Imran bin Hushain radliallahu
'anhuma berkata; Nabi r bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yang hidup pada
zamanku (generasiku) kemudian orang-orang yang datang setelah mereka kemudian
orang-orang yang datang setelah mereka". 'Imran berkata: "Aku
tidak tahu apakah Nabi r menyebutkan lagi setelah (generasi beliau) dua atau tiga
generasi setelahnya". Nabi r bersabda: "Sesungguhnya setelah kalian akan ada kaum
yang suka berkhianat (sehingga) mereka tidak dipercaya, mereka suka bersaksi
padahal tidak diminta persaksian mereka, mereka juga suka bernadzar tapi tidak
menepatinya dan nampak dari ciri mereka orangnya berbadan gemuk-gemuk".[3]
Begitu juga dalam hadits yang
menjelaskan bahwa Allah U akan tiba-tiba mengirim angin sepoi-sepoi lalu mencabut
nyawa setiap orang mukmin dan muslim dibawah ketiak mereka, dan orang-orang
yang tersisa adalah manusia-manusia buruk, mereka melakukan hubungan badan
secara tenang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat
terjadi.[4]
Begitu juga disebutkan dalam riwayat
Bukhari "Orang-orang shalih dari generasi-generasi awal (yang ikut bai'at
di bawah pohon) telah meninggal dunia dan yang tersisa hanya ampas bagaikan
ampas kurma dan gandum yang Allah tidak mempertimbangkan mereka
sedikitpun."[5]
Masih dalam riwayat Bukhari,
قَالَ
ابْنُ مَسْعُودٍ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مِنْ
شِرَارِ النَّاسِ مَنْ تُدْرِكْهُمْ السَّاعَةُ وَهُمْ أَحْيَاءٌ
Ibnu
Mas'ud mengatakan, aku mendengar Nabi r bersabda; "Manusia yang paling jelek adalah manusia
yang mendapati hari kiamat ketika dia masih hidup."[6]
Dalam hadits pada bab sebelumnya
juga telah dibahas hadits riwayat Muslim,
عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ رِيحًا مِنْ الْيَمَنِ أَلْيَنَ مِنْ الْحَرِيرِ
فَلَا تَدَعُ أَحَدًا فِي قَلْبِهِ قَالَ أَبُو عَلْقَمَةَ مِثْقَالُ حَبَّةٍ و قَالَ
عَبْدُ الْعَزِيزِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ إِلَّا قَبَضَتْهُ
Dari
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah r bersabda: "Sesungguhnya Allah kelak akan
menghembuskan angin yang sangat lembut, selembut sutera dari arah Yaman, ia
tidak akan melewatkan seorang pun yang di dalam hatinya terdapat -Abu Alqamah
berkata- seberat biji-bijian, -sedangkan Abdul Aziz berkata; seberat biji sawi
sekali pun- dari keimanan kecuali Allah akan mewafatkannya."[7]
Hadits di atas (Bab 86) dan hadits-hadits
lainnya yang telah disebutkan di atas sebenarnya tidak ada kontradiksi dengan
hadits shahih yang berbunyi,
عَنْ
ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزَالُ
طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ
حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ
Dari
Tsauban dia berkata, "Rasulullah r bersabda: "Senantiasa ada sekelompok ummatku yang
dimenangkan atas kebenaran, tidak akan membahayakannya orang yang memusuhinya
hingga hari Kiamat sedangkan mereka tetap seperti itu."[8]
Makna hadits ini adalah, bahwa
kelompok tersebut akan tetap berada di atas haq sampai Allah U mencabut nyawa mereka dengan lembut sesaat sebelum hari
kiamat. Dan maksud lafadz “sampai hari kiamat” adalah sampai permulaan sebelum
hari kiamat.
Ibnu Hajar berkata, “Aku mendapati
sebuah diskusi tentang permasalahan ini. Dikeluarkan oleh Hakim bahwasannya Abdullah
bin 'Amru bin Al 'Ash. Abdullah berkata, "Hari Kiamat itu tidak akan
menimpa kecuali atas makhluk yang paling jahat. Mereka lebih jahat daripada
orang-orang yang hidup di masa jahiliyah. Lantas 'Uqbah berkata, "Dia
lebih mengetahui. Adapun saya, sesungguhnya saya juga pernah mendengar
Rasulullah r bersabda: 'Akan senantiasa ada dari umatku satu kelompok
yang berperang di atas perkara Allah, mereka mengalahkan musuh-musuh mereka,
dan orang-orang yang menyelisihi mereka tidak akan dapat membahayakan mereka
sedikitpun hingga datang hari kiamat sedangkan mereka masih dalam keadaan
seperti itu." Abdullah pun menimpali, "Benar." Kemudian Allah
mengirim sebuah angin yang baunya seperti bau misk dan lembutnya seperti lembut
sutera, tidaklah ia melewati seseorang yang di dalam hatinya terdapat keimanan
meskipun hanya seberat biji benih, kecuali ia pasti akan diwafatkannya. Maka
tinggallah orang-orang jahat saja, lalu terjadilah hari kiamat."[9]
Ibnu Hajar berkata, “Atas dasar ini,
maka maksud lafadz, “sampai datang pada mereka hari kiamat” adalah sampai
mereka meninggal dengan hembusan angin sepoi.
[1] HR. Muslim,
211. Disahihkan oleh Albani
[2] HR. Muslim, 212.
Disahihkan oleh Albani
[3] HR. Bukhari,
Kitab Kesaksian 2457, hadits Shahih.
[4] HR. Muslim,
hadits Shahih.
[5] HR. Bukhari,
hadits Shahih.
[6] HR. Bukhari, hadits
Shahih.
[7] HR. Muslim,
hadits Shahih.
[8] HR. Muslim,
kitab Kepemimpinan, no. 3544. Tirmidzi berkata, “Hadits Hasan Shahih”.
[9] Lihat juga
dalam riwayat Muslim, kitab kepemimpinan, no. 3550, hadits Shahih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar